Tips Mendaki Gunung Sendirian (Solo Hiking)

Tips Mendaki Gunung Sendirian (Solo Hiking)

Tag: Tips Solo Hiking, Tips Solo Hike, Tips Mendaki Gunung Sendiri, Tips Mendaki Gunung Sendirian, Tips Mendaki Sendiri, Tips Mendaki Sendirian, Tips Mendaki Solo

Solo Hiking atau mendaki gunung sendirian merupakan metode pendakian gunung yang sering dipilih selain pendakian berkelompok. Solo Hiking dapat didefinisikan sebagai pendakian gunung yang dilakukan sendirian oleh seseorang tanpa didampingi oleh pendaki lain yang ia kenal.

Ilustrasi : Foto Solo Hiking


"Lah, emang kalo didampingi pendaki lain namanya solo hiking?" Terkadang sebelum melakukan Solo Hiking, pendaki solo biasanya mencari "barengan" dengan rombongan lain yang tidak ia kenal, maka kejadian itu masih bisa  disebut Solo Hiking.

Lalu persiapan atau tips seperti apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan Solo Hiking? Simak baik-baik Tips Mendaki Gunung Sendirian (Solo Hiking) berikut ini.

1. Tentukan Gunung yang akan Didaki

PENTING! Perlu diingat bahwa anda akan mendaki sendirian tanpa kawan, jadi perlu dipertimbangkan dengan baik jalur pendakian mana dan jalur pendakian seperti apa yang sesuai dengan kemampuan fisik anda. Selain itu, anda juga perlu menentukan waktu kapan dan estimasi waktu pendakian agar anda bisa memanajemen logistik dan waktu dengan baik.

2. Perbekalan yang Tepat

Perbekalan ini meliputi peralatan dan makanan yang dibawa. Sesuaikan perbekalan dengan keadaan dan lamanya pendakian. Upayakan membawa peralatan standar yang dapat menunjang keselamatan dan keamanan pendakian. Jangan membawa perbekalan yang sekiranya tidak akan dipakai karena hanya akan menjadi beban.
Perbekalan yang baik dan tepat adalah perbekalan yang bisa anda gunakan dengan maksimal, artinya semua barang yang dibawa anda gunakan dengan maksimal dan tidak ada barang yang tidak anda gunakan.

3. Fisik yang Prima

Persiapkan fisik anda dengan baik sehingga fisik mampu diajak berkompromi saat pendakian, mengingat posisi anda mendaki sendirian. Jadi kondisi fisik haruslah fit dan prima.

4. Komunikasi

Komunikasikan dengan orang terdekat bahwa anda akan melakukan Solo Hiking, komunikasi juga dengan pihak basecamp secara intens (bisa menggunakan HT) mengenai letak dan hal yang anda alami selama pendakian agar keberadaan anda bisa dilacak pihak basecamp apabila terjadi sesuatu.
Misalnya "Halo, pos menyambung, ini saya dari puncak mau turun ke pos 4, cuaca sedikit berkabut."

5. Kenali Cuaca

Sebelum pendakian, anda harus mengetahui kondisi cuaca gunung yang akan didaki, setidaknya cuaca 5 hari ke belakang. Persiapkan mental dan peralatan pendukung untuk menghadapi perubahan cuaca yang mendadak. Namun jika sesaat sebelum mendaki cuaca tidak bersahabat, anda sangat diwajibkan untuk menunda pendakian karena sangat berisiko terhadap keselamatan.

6. Mendakilah saat Siang Hari

Solo Hiking sangat berisiko apabila dilakukan pada hari gelap, untuk itu sangat disarankan untuk anda waktu yang tepat untuk memulai Solo Hiking adalah saat siang hari atau hari cerah. Saat siang hari vegetasi dan jalur pendakian terlihat jelas sehingga lebih aman untuk pendakian.

7. Cari Barengan

Saat memulai pendakian, ada baiknya mencari "barengan" atau tebengan rombongan pendaki lain. Hal ini biasa dan bisa dilakukan pendaki solo agar selama pendakian tidak kesepian dan dari segi keselamatan pun lebih aman, selain itu juga menambah saudara sesama pendaki.

8. Meminta Informasi Pendaki Lain

Informasi di sini adalah informasi keadaan gunung tersebut. Saat pendakian tak jarang kita berpapasan dengan pendaki lain yang hendak turun. Nah, anda bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk menanyakan situasi dan kondisi di atas, "Mas, tadi keadaan di atas gimana? Mas Pos selanjutnya masih jauh?" dan sebagainya.

9. Berhenti saat Cuaca Berubah

Saat perubahan cuaca berlangsung entah itu kabut, hujan, maupun angin, disarankan untuk berhenti sejenak dan mempersiapkan diri (memakai jas hujan dsb.) sembari menunggu cuaca membaik.
"Wah, di atas mendung! Pake jas hujan dulu deh, nanti kalo mulai gerimis, aku putar balik."

10. Waspadai Jalur Babi Hutan

Menurut penuturan pendaki lain, jalur babi hutan (celeng) mirip dengan jalur pendakian pada umumnya sehingga tak jarang membuat pendaki tersesat karena mengikutinya. Tips untuk menghindari jalur babi hutan adalah tetap fokus ikuti petunjuk arah dan perhatikan jejak kaki yang ada di antara persimpangan agar tidak tersesat.

11. Jangan Jahil dengan Penghuni

Maksud jahil dengan penghuni di sini adalah apabila anda bertemu dengan binatang di jalur pendakian, usahakan untuk tidak mengusiknya. Apabila bertemu babi hutan usahakan jaga diri untuk tetap tenang dan jangan panik, pelan-pelan berjalan menjauh dari binatang tersebut. 
Gunakan tongkat atau Trekking Pole sebagai alat pertahanan diri apabila diserang. Ingat, anda tamu dan anda sendirian.

12. Dirikan Tenda Dekat dengan Tenda Tetangga

Meski anda mendaki sendirian jangan lantas mendirikan tenda seenaknya dan jauh dari tenda pendaki lain karena anda tidak kenal.
Dirikanlah tenda dekat dengan tenda pendaki lain dan hormati hak pendaki lain. Manfaat yang bisa anda dapatkan selain bercengkrama dan menambah saudara sesama pendaki, anda bisa tolong menolong dengan pendaki di tenda sebelah.

13. Turun Gunung Sebelum Hari Gelap

Disarankan untuk turun gunung sebelum hari gelap, waktu yang pas adalah sekitar pukul 10.00 pagi karena cuaca belum terlalu terik dan juga udara yang masih fresh sehingga sangat baik untuk turun gunung di waktu tersebut.

14. RAGU/TAKUT? SILAKAN URUNGKAN NIAT DAN BERBALIK ARAH!


Demikian sedikit yang bisa disampaikan, jika ada kritik, saran, atau request silakan tulis di kolom komentar. Kurang lebihnya mohon maaf.
Terima Kasih



Seputar-Rimba
Diberdayakan oleh Blogger.